Perkembangan Indeks Harga Konsumen/Inflasi di Jawa Tengah Bulan Desember 2015 Inflasi 0,99 Persen - BPS-Statistics Indonesia Purbalingga Regency

Layanan Online Data BPS silakan klik SONATA (Solusi Nanya Data)

Seleksi CPNS BPS Tahun 2024 telah dibuka! Selengkapnya kunjungi casn.bps.go.id

Help us improve by participating in the Data Needs Survey (SKD) 2024 by filling out the survey s.bps.go.id/SKD2024_3303

Perkembangan Indeks Harga Konsumen/Inflasi di Jawa Tengah Bulan Desember 2015 Inflasi 0,99 Persen

Release Date : February 26, 2016
File Size : 0.35 MB

Abstract

  • Bulan Desember 2015 di Jawa Tengah terjadi inflasi sebesar 0,99 persen dengan Indeks Harga Konsumen (IHK) sebesar 121,84 lebih tinggi dibandingkan pada bulan November 2015 yang mengalami inflasi sebesar 0,23 pe rsen dengan Indeks Harga Konsumen (IHK) sebesar 120,65. Inflasi terjadi di semua kota SBH di Jawa Tengah. Inflasi tertinggi terjadi di Kota Semarang sebesar 1,04 persen dengan IHK sebesar 121,77 diikuti Kota Surakarta sebesar 0,99 persen dengan IHK sebesar 119,83; Kota Tegal sebesar 0,94 persen dengan IHK sebesar 119,26; Kota Kudus dan Kota Purwokerto masing-masing sebesar 0,93 dengan IHK masing-masing sebesar 128,23 dan 120,32 dan inflasi terendah di Kota Cilacap sebesar 0,80 persen dengan IHK sebesar 124,37.
  • Inflasi disebabkan kenaikan harga ditunjukkan dengan terjadinya kenaikan indeks pada kelompok bahan makanan sebesar 3,58 persen; kelompok makanan jadi, minuman, rokok dan tembakau sebesar 0,75; kelompok transpor, komunikasi dan jasa keuangan sebesar 0,33 persen; kelompok perumahan, air, listrik, gas dan bahan bakar sebesar 0,25 persen; kelompok kesehatan sebesar 0,13 persen; kelompok pendidikan, rekreasi dan olahraga sebesar 0,04 persen sedangkan kelompok sandang mengalami penurunan indeks sebesar 0,13 persen.
  • Komoditas yang memberikan sumbangan terbesar terjadinya inflasi adalah bawang merah, cabai merah, telur ayam ras, cabai rawit dan rokok kretek filter.
  • Komoditas yang memberikan sumbangan terbesar terjadinya deflasi adalah salak, minyak goreng, bensin, emas perhiasan dan jambu batu.
  • Dari enam ibukota provinsi di Pulau Jawa, semua kota mengalami inflasi. Inflasi tertinggi terjadi di Serang sebesar 1,13 persen diikuti Semarang sebesar 1,04 persen; Yogyakarta sebesar 0,96 persen; Surabaya sebesar 0,94 persen; Bandung sebesar 0,78 persen dan inflasi terendah di DKI sebesar 0,72 persen.
  • Dari 82 kota IHK nasional, semua kota mengalami inflasi. Lima kota yang mengalami inflasi tertinggi adalah Merauke sebesar 2,87 persen; Kupang 2,67 persen; Tual 2,37 persen; Sibolga 2,12 persen dan Manokwari sebesar 2,02 persen. Sedangkan lima kota yang mengalami inflasi terendah adalah Cirebon sebesar 0,27 persen; Dumai dan Jember masing-masing sebesar 0,39 persen; Probolinggo 0,41 persen dan Watampone sebesar 0,47 persen.
  • Laju inflasi tahun kalender Desember 2015 dan laju inflasi “year on year” Desember 2015 sebesar 2,73 persen jauh lebih rendah dibandingkan laju inflasi tahun kalender Desember 2014 dan laju inflasi “year on year” Desember 2014 sebesar 8,22 persen.
  • Komoditas yang memberikan sumbangan terbesar terjadinya inflasi di Jawa Tengah selama tahun 2015 adalah beras, rokok kretek filter, bawang merah, bawang putih dan akademi/perguruan tinggi.
  • Komoditas yang memberikan sumbangan terbesar terjadinya deflasi di Jawa Tengah selama tahun 2015 adalah bensin, cabai merah, cabai rawit, minyak goreng, semen.


Badan Pusat Statistik

BPS-Statistics Indonesia

Badan Pusat Statistik Kabupaten Purbalingga (Statistics of Purbalingga Regency)Jl. Letjend S. Parman No. 48 Purbalingga 53317 Jawa Tengah

Telp/Faks (0281) 891179

Mailbox : bps3303@bps.go.id

logo_footer

Manual

ToU

Links

Copyright © 2023 BPS-Statistics Indonesia