PROFIL KEMISKINAN DI JAWA TENGAH SEPTEMBER 2016 PERSENTASE PENDUDUK MISKIN SEPTEMBER 2016 MENCAPAI 13,19 PERSEN
Jadwal Rilis :
Ukuran File :
Hit :
Abstraksi
- Pada bulan September 2016, jumlah penduduk miskin (penduduk
dengan pengeluaran per kapita per bulan di bawah Garis Kemiskinan) di
Jawa Tengah mencapai 4,49 juta orang (13,19 persen), berkurang sebesar
13,14 ribu orang dibandingkan dengan kondisi Maret 2016 yang sebesar
4,50 juta orang (13,27 persen).
- Persentase penduduk miskin di
daerah perkotaan pada Maret 2016 sebesar 11,44 persen, turun menjadi
11,38 persen pada September 2016. Sementara persentase penduduk miskin
di daerah perdesaan juga turun dari 14,89 persen pada Maret 2016 menjadi
14,88 persen pada September 2016.
- Selama periode Maret –
September 2016, jumlah penduduk miskin di daerah perkotaan naik sebanyak
55,47 ribu orang (dari 1,82 juta orang pada Maret 2016 menjadi 1,88
juta orang pada September 2016), sementara di daerah perdesaan turun
sebanyak 68,61 ribu orang (dari 2,68 juta orang pada Maret 2016 menjadi
2,61 juta orang pada September 2016)
- Peranan komoditi makanan
terhadap Garis Kemiskinan jauh lebih besar dibandingkan peranan komoditi
bukan makanan (perumahan, sandang, pendidikan, dan kesehatan).
Sumbangan Garis Kemiskinan Makanan terhadap Garis Kemiskinan pada
September 2016 tercatat sebesar 73,25 persen, kondisi ini tidak jauh
berbeda dengan kondisi Maret 2016 yaitu sebesar 73,00 persen.
- Komoditi
makanan yang berpengaruh besar terhadap nilai Garis Kemiskinan di
perkotaan relatif sama dengan di perdesaan, diantaranya adalah beras,
rokok, daging sapi, telur ayam ras, gula pasir tempe, daging ayam ras,
mie instan, bawang merah dan tahu. Sedangkan, untuk komoditi bukan
makanan diantaranya adalah biaya perumahan, bensin, pendidikan, listrik
dan kesehatan.
- Pada periode Maret – September 2016, baik Indeks
Kedalaman Kemiskinan (P1) maupun Indeks Keparahan Kemiskinan (P2)
cenderung mengalami penurunan.