Perkembangan Indeks Harga Konsumen/Inflasi di Jawa Tengah Bulan Januari 2016. Inflasi 0,48 Persen - Badan Pusat Statistik Kabupaten Purbalingga

Layanan Online Data BPS silakan klik SONATA (Solusi Nanya Data)

Seleksi CPNS BPS Tahun 2024 telah dibuka! Selengkapnya kunjungi casn.bps.go.id

Bantu kami menjadi lebih baik dengan berpartisipasi pada Survei Kebutuhan Data (SKD) 2024 dengan mengisi s.bps.go.id/SKD2024_3303

Perkembangan Indeks Harga Konsumen/Inflasi di Jawa Tengah Bulan Januari 2016. Inflasi 0,48 Persen

Tanggal Rilis : 21 Maret 2016
Ukuran File : 0.33 MB

Abstraksi

  • Bulan Januari 2016 di Jawa Tengah terjadi inflasi sebesar 0,48 persen dengan Indeks Harga Konsumen (IHK) sebesar 122,42 lebih rendah dibandingkan bulan Desember 2015 yang mengalami inflasi sebesar 0,99 pe rsen dengan Indeks Harga Konsumen (IHK) sebesar 121,84. Inflasi terjadi di semua kota SBH di Jawa Tengah. Inflasi tertinggi terjadi di Kota Cilacap sebesar 0,76 persen dengan IHK sebesar 125,32 diikuti Kota Tegal sebesar 0,62 persen dengan IHK sebesar 120,00; Kota Purwokerto sebesar 0,57 persen dengan IHK sebesar 121,00; Kota Surakarta sebesar 0,52 dengan IHK sebesar 120,45; Kota Kudus sebesar 0,44 dengan IHK sebesar 128,80 dan inflasi terendah terjadi di Kota Semarang sebesar 0,39 persen dengan IHK sebesar 122,25.
  • Inflasi disebabkan kenaikan harga ditunjukkan dengan terjadinya kenaikan indeks pada kelompok bahan makanan sebesar 2,05 persen; kelompok makanan jadi, minuman, rokok dan tembakau sebesar 0,62 persen; kelompok perumahan, air, listrik, gas dan bahan bakar sebesar 0,53 persen; kelompok kesehatan sebesar 0,52 persen; kelompok pendidikan, rekreasi dan olahraga sebesar 0,40 persen dan kelompok sandang sebesar 0,05 persen. Sedangkan kelompok transpor, komunikasi dan jasa keuangan mengalami penurunan indeks sebesar 1,70 persen.
  • Komoditas yang memberikan sumbangan terbesar terjadinya inflasi adalah daging ayam ras, tarip listrik, bawang putih, telur ayam ras dan bawang merah.
  • Komoditas yang memberikan sumbangan terbesar terjadinya deflasi adalah bensin, angkutan udara, buncis, kacang panjang dan sawi hijau.
  • Dari enam ibukota provinsi di Pulau Jawa, semua kota mengalami inflasi. Inflasi tertinggi terjadi di Serang sebesar 0,90 persen diikuti Surabaya sebesar 0,73 persen; Bandung dan Yogyakarta masing-masing sebesar 0,53 persen; Semarang sebesar 0,39 persen dan inflasi terendah di DKI sebesar 0,24 persen.
  • Dari 82 kota IHK nasional, 75 kota mengalami inflasi dan 7 kota mengalami deflasi. Lima kota yang mengalami inflasi tertinggi adalah Sibolga sebesar 1,82 persen; Kendari 1,49 persen; Makassar 1,36 persen; Bima 1,29 persen dan Bau-bau sebesar 1,22 persen. Sedangkan lima kota yang mengalami deflasi tertinggi adalah Gorontalo sebesar 0,58 persen; Palu sebesar 0,41 persen; Balikpapan 0,21 persen; Tanjung 0,19 persen dan Manado sebesar 0,18 persen.
  • Laju inflasi tahun kalender Januari 2016 sebesar 0,48 jauh lebih tinggi dibandingkan inflasi tahun kalender Januari 2015 sebesar minus 0,35 persen. Sedangkan laju inflasi “year on year” Januari 2016 sebesar 3,58 persen jauh lebih rendah dibandingkan laju inflasi “year on year” Januari 2015 sebesar 6,78 persen.
Badan Pusat Statistik

Badan Pusat Statistik

Badan Pusat Statistik Kabupaten Purbalingga (Statistics of Purbalingga Regency)Jl. Letjend S. Parman No. 48 Purbalingga 53317 Jawa Tengah

Telp/Faks (0281) 891179

Mailbox : bps3303@bps.go.id

logo_footer

Tentang Kami

Manual

S&K

Daftar Tautan

Hak Cipta © 2023 Badan Pusat Statistik