Release Date | : | March 31, 2020 |
File Size | : | 0.64 MB |
Abstract
Pada bulan Februari 2020 di Jawa Tengah terjadi inflasi sebesar 0,44 persen dengan Indeks Harga Konsumen (IHK) sebesar 104,44. Dari 6 kota IHK Jawa Tengah, semua kota mengalami inflasi. Inflasi tertinggi terjadi di Kota Purwokerto sebesar 0,58 persen dengan IHK sebesar 103,83 diikuti Kota Cilacap sebesar 0,49 persen dengan IHK sebesar 102,97; Kota Semarang sebesar 0,43 persen dengan IHK sebesar 104,86; Kota Surakarta sebesar 0,41 persen dengan IHK sebesar 103,75; Kota Kudus sebesar 0,39 dengan IHK sebesar 103,77 dan inflasi terendah di Kota Tegal sebesar 0,38 persen dengan IHK 104,57.Inflasi terjadi karena adanya kenaikan harga yang ditunjukkan oleh naiknya sebagian besar indeks kelompok pengeluaran, yaitu: kelompok makanan, minuman, dan tembakau sebesar 1,53 persen; kelompok perawatan pribadi dan jasa lainnya sebesar 0,44 persen; kelompok kesehatan sebesar 0,22 persen; kelompok penyediaan makanan dan minuman/restoran sebesar 0,21 persen; kelompok rekreasi, olah raga dan budaya sebesar 0,18 persen; kelompok perumahan, air, listrik, gas dan bahan bakar lainnya sebesar 0,05 persen; dan kelompok pendidikan sebesar 0,04 persen. Kelompok yang mengalami deflasi yaitu kelompok perlengkapan, peralatan dan pemeliharaan rutin rumah tangga, serta kelompok informasi, komunikasi dan jasa keuangan masing-masing sebesar 0,05 persen; kelompok transportasi sebesar 0,03 persen; dan kelompok pakaian dan alas kaki sebesar 0,02 persen. Penyebab utama inflasi di Jawa Tengah Februari 2020 adalah kenaikan harga bawang putih, cabai merah, angkutan udara, beras dan daging ayam ras. Penahan utama inflasi di Jawa Tengah adalah turunnya harga bensin, cabai rawit, cumi-cumi, udang basah dan brokoli.Tingkat inflasi tahun kalender Februari 2020 sebesar 0,53 persen dan tingkat inflasi tahun ke tahun (Februari 2020 terhadap Februari 2019) sebesar 3,55 persen.